bogortraffic.com, JAKARTA– Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, memaparkan hasil kinerja Pemerintahan Bogor selama triwulan I tahun 2024 kepada jajaran Inspektorat Kemendagri RI, Jakarta, pada Jumat (26/4/24).
Lima indikator utama yang disampaikan meliputi pengendalian inflasi, penanganan stunting, penanganan pengangguran, penanganan kemiskinan ekstrim, dan laporan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tahun 2024.
“Kami melaporkan lima indikator utama yang diminta oleh jajaran Inspektorat Kemendagri RI pada kesempatan ini,” ungkap Pj. Bupati Bogor.
Dalam upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Bogor, Pemkab Bogor telah melakukan berbagai tindakan nyata, termasuk rapat koordinasi pengendalian inflasi, sidak pasar dan gudang pangan, operasi pasar murah, bazar Ramadhan, serta pembangunan lumbung pangan dan gilingan padi.
“Termasuk alhamdulillah Kabupaten Bogor di tiga bulan pertama kami memimpin” ucap syukur Pj. Bupati Bogor
Asmawa juga menyoroti penanganan stunting dengan intensifikasi edukasi dan sosialisasi program Keluarga Berencana, pelatihan tinggi penampil keluarga, dan peningkatan gizi balita.
Pengurangan pengangguran juga menjadi fokus, dengan pembentukan kelompok wirausaha baru, uji kompetensi, dan layanan mediasi hubungan industrial. Sementara untuk penanganan kemiskinan ekstrim, Pemkab Bogor memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan pendidikan, jaminan kesehatan, bantuan alat dan bibit pertanian, pembangunan rumah tidak layak huni, dan pembangunan komunal.
“Ini langkah-langkah yang kami lakukan dalam menangani dan menurunkan kemiskinan ekstrim yang ada di Kabupaten Bogor,” terang Pj. Bupati Bogor.
Asmawa Tosepu menegaskan bahwa realisasi penyerapan anggaran APBD tahun 2024 sudah cukup tinggi dan terus dipercepat.
