bogortraffic.com, KEUANGAN- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 2,61 persen pada pekan ini, menyentuh level 7.496,091. Penurunan IHSG juga berdampak pada kapitalisasi pasar Bursa yang menyusut sebesar 2,67 persen menjadi Rp12.531 triliun. Penurunan ini mengindikasikan tekanan yang cukup signifikan di pasar modal.
Selama lima hari perdagangan, mayoritas sektor mengalami pelemahan, dengan sektor teknologi memimpin penurunan tajam hingga 6,09 persen. Sektor konsumer siklikal juga turun signifikan sebesar 3,19 persen, disusul oleh infrastruktur yang melemah 3,11 persen. Sektor lain yang turut tertekan adalah finansial dengan penurunan 2,70 persen, serta sektor properti & real estate yang turun 2,74 persen.
Namun, di tengah tekanan ini, sektor bahan baku menjadi satu-satunya yang mencatatkan penguatan dengan kenaikan sebesar 1,53 persen, memberikan sedikit angin segar bagi investor.
Saham-Saham Terbesar yang Terpukul Pekan Ini
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (5/10), berikut adalah daftar 10 saham dengan kinerja terburuk selama pekan ini:
- PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) – Anjlok 30,18 persen, dari Rp845 menjadi Rp590.
- PT Putra Mandiri Jembar Tbk (PMJS) – Merosot 21,23 persen, dari Rp179 menjadi Rp141.
- PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) – Turun 18,36 persen, dari Rp5.500 menjadi Rp4.490.
- PT Link Net Tbk (LINK) – Tertekan 17,91 persen, dari Rp1.815 menjadi Rp1.490.
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) – Turun 17,14 persen, dari Rp700 menjadi Rp580.
- PT Voksel Electric Tbk (VOKS) – Terpangkas 16,54 persen, dari Rp266 menjadi Rp222.
- PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) – Menyusut 15,90 persen, dari Rp390 menjadi Rp328.
- PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) – Koreksi 14,58 persen, dari Rp96 menjadi Rp82.
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Turun 14,29 persen, dari Rp70 menjadi Rp60.
- PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) – Melemah 14,22 persen, dari Rp232 menjadi Rp199.
PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) tercatat sebagai saham dengan penurunan terbesar, anjlok hingga 30,18 persen. Saham-saham teknologi dan konsumer juga mengalami tekanan yang besar, menunjukkan sentimen negatif di sektor-sektor tersebut.
Prospek dan Tantangan Pasar Saham ke Depan
Pelemahan IHSG ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik. Kondisi makroekonomi, seperti inflasi dan kebijakan moneter, serta ketidakpastian di pasar internasional, turut mempengaruhi performa pasar saham di Indonesia.
Sektor teknologi yang biasanya menjadi andalan justru mengalami koreksi tajam pekan ini, mencerminkan volatilitas yang masih tinggi di pasar modal. Para pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan pasar secara cermat untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan ke depan.