bogortraffic.com, BOGOR – Mulai Sabtu (1/2/2025), penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 membawa perubahan jadwal perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek. Namun, meskipun ada penambahan jumlah perjalanan, penumpang dari Stasiun Bogor mengaku kepadatan di dalam gerbong KRL tetap terasa seperti sebelumnya.
Rizky (37), salah satu penumpang yang ditemui di Stasiun Bogor, mengungkapkan bahwa meskipun ia sudah mengetahui adanya perubahan jadwal KRL, tidak ada perbedaan signifikan pada kepadatan kereta. Rizky yang naik KRL pukul 07.30 WIB mengungkapkan bahwa kereta masih tetap ramai dan padat seperti biasa.
“Iya tahu (perubahan jadwal KRL), sudah dari hari Sabtu kan ya jadwalnya nambah. Tadi saya naik jam 07.30 WIB, biasa aja ya, tetap ramai. Masih padat ya,” ujar Rizky.
Menurut Rizky, penambahan jadwal saja belum cukup untuk mengatasi masalah kepadatan penumpang. Ia berharap, selain penambahan jumlah perjalanan, jarak kedatangan antar kereta dapat dipersingkat. Hal tersebut, kata Rizky, dapat mengurangi jumlah penumpang yang terpaksa berdesakan di dalam gerbong.
“Kalau saya sih bukan soal nambah keretanya ya, justru yang mestinya ditambah itu jadwalnya. Jadi lebih sering, misalnya per berapa menit ada gitu. Kalau sekarang kan kelihatan tuh kalau udah jam pulang, berebut semua,” tambahnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Hafidz (26), seorang penumpang lainnya. Ia berharap dengan adanya perubahan jadwal, kepadatan penumpang di jam-jam sibuk dapat diatasi, mengingat kondisi sesak di dalam kereta kerap memicu terjadinya pelecehan dan tindakan kriminal lainnya.
“Kalau ada penambahan tetapi di jam penumpang padat justru tidak direalisasikan itu tetap kesulitan juga kita kan. Tetap berdesakan sampai sesak di dalam kereta. Karena kalau lagi padat itu kan kriminal juga bisa terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Fajri (18) juga menyuarakan harapannya agar perubahan jadwal kereta dapat memberi kemudahan bagi penumpang yang ingin menghindari kerumunan. Fajri menginginkan agar penambahan jadwal memungkinkan penumpang untuk berangkat lebih pagi atau pulang lebih larut, sehingga kereta tidak terlalu penuh di jam-jam sibuk.
“Jadi buat orang yang pulang kerja malam nggak buru-buru ngejar kereta. Terus yang berangkat pagi juga bisa berangkat duluan, lebih pagi. Kan jadi nggak numpuk-numpuk banget tuh di dalam gerbong,” ujarnya.
Penerapan Gapeka 2025 ini memang membawa sejumlah perubahan. Secara keseluruhan, perjalanan KRL Commuter akan bertambah sebanyak 15 perjalanan, dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan. Untuk Commuter Line Bogor, jumlah perjalanan juga bertambah, dari 379 perjalanan menjadi 392 perjalanan. Selain itu, Commuter Line Cikarang mendapatkan tambahan 21 perjalanan, sementara Rangkasbitung mendapatkan tambahan 5 perjalanan.
Perubahan lainnya adalah peningkatan kecepatan KRL di lintasan Nambo-Depok, yang sebelumnya 70 km/jam kini menjadi 80 km/jam. Hal ini berdampak pada waktu tempuh, seperti perjalanan lintas Bogor-Jakarta Kota yang lebih cepat, dari 89 menit menjadi 85 menit, serta perjalanan Rangkasbitung-Tanah Abang yang berkurang waktunya dari 107 menit menjadi 98 menit.
Namun, meskipun ada peningkatan pelayanan, penumpang berharap bahwa perubahan jadwal ini bisa lebih efektif dalam mengurangi kepadatan dan memberikan kenyamanan selama perjalanan.