bogortraffic.com, BOGOR- Industri financial technology (fintech) di Indonesia semakin menunjukkan pertumbuhan yang dinamis, didorong oleh dukungan regulasi, kolaborasi, dan inovasi teknologi. Melalui implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) serta peraturan turunannya, sektor fintech kini diarahkan menuju profitabilitas dan keberlanjutan yang lebih jelas.
Perusahaan fintech terus berfokus pada efisiensi operasional, produk bernilai tinggi, serta prinsip Governance, Risk Management, and Compliance (GRC), bahkan menjajaki penerapan Environment, Social, Governance (ESG). Upaya ini bertujuan memperkuat peran fintech dalam mendukung inklusi keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Potensi Besar Ekonomi Digital
Menurut laporan e-conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain & Co., Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD90 miliar pada 2024, tumbuh 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2030, angka tersebut diperkirakan meningkat hingga USD200–360 miliar.
Survei AFTECH AMS 2024 juga mengungkapkan bahwa 89,3% perusahaan anggota AFTECH telah menjalin kemitraan dengan ekosistem ekonomi digital, sementara 66% bermitra dengan bank, dan 35% bekerja sama dengan pemerintah.
Bulan Fintech Nasional 2024: Momentum Sinergi
Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 yang berlangsung dari 11 November hingga 12 Desember menjadi tonggak penting bagi industri fintech. Acara ini diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bersama OJK, Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), serta didukung oleh Bank Indonesia (BI).
The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) yang menjadi bagian dari rangkaian acara BFN mengusung tema “Technology Convergence: Shaping The Future of Finance and Beyond.” Acara puncak ini diadakan pada 12–13 November 2024 di The Kasablanka Hall, Jakarta, dengan lebih dari 60 pembicara, 50 booth perusahaan fintech ternama, serta 25 sesi konferensi dan edukasi.
Komitmen Regulator dan Pemangku Kepentingan
Dalam acara pembukaan BFN, Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif OJK, menegaskan pentingnya pertumbuhan ekosistem keuangan digital yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Ekosistem ini tidak hanya mendukung industri tetapi juga berkontribusi pada sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menambahkan, “AFTECH terus berkomitmen mendukung regulator dan pemerintah untuk menciptakan inovasi keuangan digital yang bertanggung jawab, meningkatkan inklusi, dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.”
Sementara itu, Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya, menyatakan bahwa kolaborasi dalam BFN menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi keuangan syariah. “Kami menghadirkan program edukasi dan inisiatif digital syariah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Kampanye Edukasi dan Partisipasi Publik
Dalam BFN 2024, masyarakat dapat menikmati berbagai program edukatif, insentif, dan promosi seperti cashback, giveaway, hingga Fintech Virtual Job Fair dengan 115 lowongan pekerjaan. Maskot Anak Fintech Indonesia (AFIN) juga diluncurkan untuk mendukung kampanye digital #GueAFIN dan #SiPalingFintech, yang bertujuan mengajak masyarakat mengenal lebih jauh produk dan layanan fintech.
Dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, BFN 2024 diharapkan dapat memperkuat peran fintech sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.