PLTS Terapung Cirata, Satu Tahun dan 267 GWh Energi Hijau Kemudian

Penampakan 13 pulau panel solar PLTS Terapung Cirata dari atas. Luas setiap satu pulau besar setara dengan 14 lapangan sepak bola berstandar internasional (Foto: Dok. PLN NR)

bogortraffic.com, BOGOR- Satu tahun telah berlalu sejak mantan Presiden Joko Widodo meresmikan PLTS Terapung Cirata, salah satu Proyek Strategis Nasional yang disebut oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai simbol percepatan transisi energi Indonesia. Hingga kini, predikat PLTS terapung ini sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara dan ketiga terbesar se-Dunia masih belum tergantikan.

Dengan terpasangnya lebih dari 340.000 panel surya, PLTS Terapung Cirata menjadi elemen penting yang melengkapi produksi energi bersih di Waduk Cirata. Keunggulan produksi listrik pada musim kemarau menjadikan PLTS ini solusi penting dalam mengatasi penurunan debit air yang dihadapi oleh PLTA Cirata. Sejak beroperasi secara komersial pada 13 November 2023 hingga kini, PLTS Terapung Cirata telah menyumbangkan 267 GWh listrik hijau ke sistem Jawa, Madura, dan Bali (JAMALI).

Berita Lainnya

Dibangun di atas Lokasi yang menantang dengan kedalaman higga 100 meter, dasar berlumpur, dan kemiringan lereng hingga 45 derajat, keberhasilan pembangunan PLTS Terapung menjadi acuan dalam pengembangan desain, teknologi, regulasi, serta panduan bagi berbagai pemangku kepentingan energi terbarukan di Indonesia. Tak hanya itu, 1.400 tenaga kerja yang telah terampil dalam instalasi dan pemasangan PLTS Terapung ini pun siap untuk berkotribusi pada proyek-proyek serupa di masa depan.

Sejatinya, PLTS Terapung Cirata memiliki potensi yang lebih besar untuk dunia kelistrikan Indonesia. Saat ini, pembangkit yang dikelola PT PMSE tersebut hanya menempati 4% dari luas total Waduk Cirata. Padahal, berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023, disebutkan bahwa hingga 20% dari luar permukaan Waduk dapat dimanfaatkan untuk PLTS Terapung. Hal inilah yang mendasari ditandatanganinya Joint Development Study Agreement antara PLN Nusantara Power dan Masdar dalam rangka peningkatan kapasitas pembangkit ini.

Direktur Utama PLN Nusantara Renewables, Harjono menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berperan dalam mempercepat transisi energi melalui PLTS Terapung Cirata. Ia berharap agar inisiatif ini dapat menjadi awal tercapainya target emisi nol bersih di Indonesia.

“PLN Nusantara Renewables berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan investasi dalam energi terbarukan. Kami berharap kehadiran PLTS Terapung Cirata dapat menginspirasi proyek-proyek serupa, membawa Indonesia semakin dekat pada target net zero emission di tahun 2060, demi masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang,” ujar Harjono.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan